
Reform Club: Jejak Sejarah, Kelas, dan Pikiran Progresif di Jantung London
Buntok Kota – Reform Club. Lebih dari sekadar klub sosial eksklusif, tempat ini adalah simbol semangat perubahan dan pemikiran maju yang muncul pada abad ke-19.
Bangunan Reform Club sendiri merupakan karya arsitek legendaris Charles Barry, sosok yang juga merancang Gedung Parlemen Inggris. Tak hanya menciptakan bangunan megah bergaya Renaissance Italia, Barry juga bekerja sama dengan Alexis Soyer, seorang koki terkenal di era Victoria, untuk merancang dapur klub yang inovatif pada zamannya. Hingga kini, semangat kuliner eksperimental dan berkualitas tinggi itu tetap hidup di dapur Reform Club — menjadikannya tempat yang sempurna bagi para anggota untuk bersantap dalam suasana berkelas.
Walau kini tidak lagi secara resmi terafiliasi dengan partai politik, Reform Club tetap memegang teguh prinsip-prinsip progresif yang menjadi fondasinya. Klub ini telah menjelma menjadi ruang pemikiran terbuka, tempat diskusi cerdas dan ide-ide perubahan sosial terus berkembang. Di tengah kemegahan ruang-ruang marmer dan langit-langit tinggi yang penuh ukiran, dialog modern tentang masyarakat, teknologi, dan masa depan digelar dengan semangat yang sama seperti para reformis dulu.
Kehidupan sosial di dalam klub ini begitu dinamis. Setiap tahunnya, lebih dari 100 acara diselenggarakan — mulai dari makan malam eksklusif, ceramah intelektual, hingga konser musik dengan pembicara dan artis terkemuka. Kegiatan-kegiatan ini memberikan para anggota lebih dari sekadar hiburan; mereka menjadi kesempatan untuk memperluas wawasan, mempererat jejaring, dan memperkaya
Bergabung dengan Reform Club bukan hanya menjadi bagian dari komunitas, tetapi juga bagian dari warisan sejarah lebih dari 180 tahun. Anggotanya datang dari latar belakang yang beragam: akademisi, diplomat, seniman, politisi, hingga profesional modern. Keanggotaan di sini membuka pintu ke dunia di mana tradisi dan kemajuan berjalan beriringan.
Suasana damai dan pelayanan penuh perhatian menjadikan Reform bukan hanya tempat berkumpul, tapi benar-benar rumah kedua.
