
Fenomena Pekerja Migran Indonesia Peluang atau Kebutuhan
Fenomena Pekerja warga negara Indonesia (WNI) yang mencari pekerjaan di luar negeri kini semakin marak. Banyak yang menganggap hal ini sebagai indikasi adanya kesulitan mencari pekerjaan di dalam negeri, namun Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa fenomena ini bukan berarti Indonesia kekurangan lapangan pekerjaan. Menurut Hasan, hal tersebut lebih terkait dengan budaya merantau yang sudah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang Indonesia. Banyak warga yang memanfaatkan peluang di luar negeri karena dianggap lebih menarik, bukan karena kurangnya kesempatan kerja di tanah air.
“Kita sudah terbiasa juga dengan budaya merantau. Jadi bukan karena tidak ada lapangan kerja di dalam negeri, tapi ada opsi yang menarik itu kan baik juga untuk diambil,” ujar Hasan dalam konferensi pers di Gedung Kwarnas, Jakarta Pusat.
Peluang Kerja di Luar Negeri: Lebih dari Sekadar Mencari Uang
Bekerja di luar negeri, menurut Hasan, adalah sebuah kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri, bukan hanya sekadar mencari nafkah. Banyak negara yang kini kekurangan tenaga kerja akibat rendahnya tingkat pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu, peluang ini menjadi kesempatan emas yang dapat dimanfaatkan oleh WNI. Seperti halnya berkuliah di luar negeri, kesempatan untuk bekerja di negara lain dapat membuka banyak pintu—mulai dari peningkatan keterampilan, perluasan jaringan (networking), hingga pengalaman hidup yang lebih kaya.
“Kalau kita mengambil kesempatan kuliah di luar negeri, kita menjadi jauh lebih baik, networking kita tambah luas. Begitu juga kesempatan kerja di luar negeri. Membuat mungkin skill kita bisa di-upgrade, membuat networking kita bisa lebih luas,” tambah Hasan.
Pekerja migran juga dapat memperoleh pengalaman yang tidak hanya berguna untuk dirinya, tetapi juga dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan yang akhirnya akan menguntungkan Indonesia. Maka, bagi banyak orang, bekerja di luar negeri bukan hanya soal masalah ekonomi, tetapi juga soal pengembangan diri.
Lapangan Pekerjaan di Dalam Negeri Tetap Tersedia
Namun, meskipun banyak yang memilih untuk merantau ke luar negeri, Hasan menegaskan bahwa hal ini bukan berarti Indonesia kekurangan lapangan pekerjaan. Justru, dalam setahun terakhir, tercatat ada 3,6 juta lapangan pekerjaan baru yang tercipta di dalam negeri hingga Februari 2025. Ini menunjukkan bahwa meskipun WNI banyak yang memilih untuk bekerja di luar negeri, Indonesia sendiri terus berusaha membuka lebih banyak peluang pekerjaan bagi warganya.
“Jadi bukan karena tidak ada pekerjaan di dalam negeri. Lapangan kerja di Indonesia ada. Tapi ada pilihan di luar negeri yang menarik, kan nggak apa-apa,” ujar Hasan dengan tegas.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4195303/original/013893700_1666076867-FOTO.jpg)
Baca Juga : Tanaman Petani di Barito Selatan Alami Gangguan Fisiologis
Dengan begitu, masyarakat memiliki lebih banyak pilihan untuk mengembangkan diri. Pemerintah pun tidak memandang negatif pilihan untuk bekerja di luar negeri, selama itu memberikan manfaat bagi individu dan negara. Bahkan, di beberapa sektor, pengiriman pekerja migran justru menjadi bagian penting dalam upaya penurunan angka pengangguran terbuka, terutama di wilayah-wilayah dengan angka pengangguran yang tinggi.
Narasi Bekerja di Luar Negeri: Pilihan atau Paksaan?
Sebelumnya, sempat viral ajakan-ajakan untuk meninggalkan Indonesia dan mencari kehidupan yang lebih baik di negara lain. Ada yang berpendapat bahwa kualitas hidup di Indonesia masih belum sebanding dengan negara-negara maju. Meski demikian, Hasan menyebut bahwa narasi tersebut kini mulai hilang, dan tidak lagi terdengar. Dia menyebutkan bahwa apa yang banyak beredar sebelumnya hanyalah narasi sesaat, yang kini mulai berkurang dan berganti dengan perspektif yang lebih realistis—bahwa bekerja di luar negeri adalah kesempatan yang bisa dimanfaatkan, bukan sesuatu yang harus dipaksakan.
“Narasi-narasi kemarin kan mungkin itu narasi-narasi sesaat, dan hari ini kan kita juga enggak dengar narasi seperti itu. Jadi lebih lihat ini kepada mengambil kesempatan. Bukan karena tidak ada (lapangan kerja di dalam negeri),” tegas Hasan.
Pernyataan ini memberikan gambaran yang lebih seimbang mengenai fenomena pekerja migran Indonesia. Pekerjaan di luar negeri memang bisa menjadi pilihan yang menguntungkan bagi sebagian orang, namun itu bukan berarti Indonesia tidak memiliki kesempatan kerja yang baik. Sebaliknya, pemerintah Indonesia terus berusaha meningkatkan lapangan pekerjaan dan menciptakan peluang yang lebih banyak bagi masyarakat.
Kesimpulan: Peluang untuk Semua
Pekerja migran Indonesia terus menjadi topik perbincangan yang hangat. Meski banyak yang memilih untuk merantau ke luar negeri, hal ini lebih pada pilihan pribadi yang diambil untuk meningkatkan kualitas hidup dan keterampilan. Namun, fenomena ini bukanlah indikator kekurangan lapangan pekerjaan di Indonesia, yang tetap terus menciptakan peluang bagi warganya. Sebagai negara dengan budaya merantau yang kuat, warga Indonesia tetap memiliki pilihan untuk mencari peluang di luar negeri, yang tentunya bisa membawa dampak positif baik bagi mereka sendiri maupun bagi Indonesia secara keseluruhan.
