Breaking News
Fakta peristiwa aktual yang terjadi di wilayah Indonesia, seperti bencana alam, kecelakaan, atau keputusan politik penting.
BRIMO BRIMO BRIMO BRIMO

Bartim Segah FC Dicoret? Komdis Usulkan Sanksi Berat Usai Langgar Fair Play di Final Gubernur Cup 2025

BRIMO

Tidak Fair Play di Final Gubernur Cup Zona Timur 2025, Bartim Segah FC Terancam Sanksi Berat

Inews Buntok Kota- Polemik mewarnai jalannya turnamen sepak bola Gubernur Cup Kalimantan Tengah Zona Timur 2025. Tim Bartim Segah FC kembali menuai sorotan setelah menunjukkan sikap tidak sportif dalam laga perebutan peringkat III dan IV melawan Perseba Barsel di Stadion Batuah, Buntok, Minggu (28/9/2025).

Padahal, sebelumnya tim asal Kabupaten Barito Timur tersebut sudah mendapatkan kesempatan kedua setelah terbukti melakukan pelanggaran administrasi. Namun, alih-alih menunjukkan semangat fair play, Bartim Segah FC justru memperlihatkan sikap sebaliknya. Dalam pertandingan itu, para pemain mereka enggan berusaha merebut bola dari lawan, sehingga jalannya laga dinilai tidak wajar dan tidak sesuai dengan nilai sportivitas.

Bartim Segah FC Dicoret? Komdis Usulkan Sanksi Berat Usai Langgar Fair Play di Final Gubernur Cup 2025
Bartim Segah FC Dicoret? Komdis Usulkan Sanksi Berat Usai Langgar Fair Play di Final Gubernur Cup 2025

Baca Juga : Idealisme Jerman: Filsafat Besar yang Mengubah Cara Kita Melihat Dunia

Komdis Angkat Bicara

Ketua Komisi Disiplin (Komdis) Gubernur Cup Zona Timur 2025, Kristy Briantomy, menyampaikan kekecewaannya atas tindakan Bartim Segah FC. Menurutnya, apa yang ditunjukkan tim tersebut jelas mencoreng marwah turnamen yang digelar di bawah naungan Asprov PSSI Kalteng.

“Kami sudah menyurati Komdis Asprov PSSI Kalteng untuk memberikan sanksi berat, bahkan sampai pada blacklist agar tim ini dilarang mengikuti kegiatan sepak bola resmi setidaknya selama 12 bulan,” tegas Kristy.

Ia menambahkan, keputusan itu diambil lantaran Bartim Segah FC bukan hanya melanggar etika fair play di lapangan, tetapi juga sebelumnya telah terbukti melakukan pelanggaran serius berupa pemalsuan data pemain.

Sanksi Awal Hanya Ringan

Sebelumnya, dalam sidang disiplin yang digelar Sabtu (27/9/2025) malam bersama Asprov PSSI Kalteng, Askab PSSI Barsel, dan panitia turnamen, Bartim Segah FC sebenarnya sudah dikenai sanksi. Mereka dinyatakan kalah Walk Out (WO) 0-5 dari Barsel Selection setelah terbukti memainkan dua pemain tidak sah.

Namun, Komdis saat itu masih memberi keringanan dengan alasan ingin tetap memberi ruang bagi talenta muda di Barito Timur. Karena itu, tim tetap diperbolehkan bertanding memperebutkan peringkat III melawan Perseba Barsel. Sayangnya, kesempatan tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik.

“Sudah diberi peluang untuk memperbaiki nama baik, malah dipakai dengan cara yang tidak mencerminkan jiwa sportivitas. Jujur, kami sangat kecewa,” ujar Kristy.

Pelanggaran Administrasi Pemain

Pelanggaran Bartim Segah FC bukan perkara kecil. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tim tersebut memainkan dua pemain kelahiran 2011, padahal aturan turnamen jelas menyebutkan bahwa peserta hanya boleh berusia termuda kelahiran 2009 dan tertua kelahiran 2006.

Tidak hanya itu, manajer tim juga mengakui ada kesengajaan dalam pengisian data pendaftaran. Seorang pemain yang sebenarnya lahir tahun 2011, dicatat dalam formulir resmi sebagai kelahiran 2007. Fakta ini terungkap setelah dilakukan pengecekan dengan dokumen administrasi kependudukan.

Ancaman Sanksi Lebih Berat

Jika merujuk pada Pasal 63 Kode Disiplin PSSI, tindakan pemalsuan data dan pelanggaran administratif bisa berujung pada sanksi berat. Hukuman itu mencakup diskualifikasi, skorsing bagi pemain dan official, hingga denda minimal Rp25 juta.

Namun pada awalnya, demi memberi ruang pembinaan bagi pemain muda, sidang disiplin hanya menjatuhkan sanksi WO. Tetapi dengan insiden terbaru di lapangan, Komdis Zona Timur menilai sikap Bartim Segah FC sudah melewati batas toleransi.

Harapan untuk Sepak Bola Kalteng

Kristy menekankan, Gubernur Cup bukan hanya ajang mencari juara, melainkan wadah pembinaan bagi generasi muda sepak bola Kalimantan Tengah. Oleh karena itu, sportivitas dan fair play menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar.

“Turnamen ini harus menjadi panggung pembinaan, bukan ajang menghalalkan segala cara. Kalau tidak ada ketegasan, maka pendidikan sepak bola untuk anak-anak muda kita akan rusak,” pungkasnya.

Dengan kondisi ini, keputusan akhir kini berada di tangan Komdis Asprov PSSI Kalteng. Jika usulan blacklist disetujui, Bartim Segah FC beserta seluruh pemain dan officialnya dipastikan akan absen dari seluruh kegiatan sepak bola resmi minimal hingga tahun depan.

Klik Disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *