Sigit K. Yunianto Janji Kawal Keluhan Warga Barsel: Listrik, Gas, hingga Pasir Jadi Fokus Utama
Inews Buntok Kota- Anggota DPR RI asal Kalimantan Tengah, Sigit K. Yunianto, menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti seluruh keluhan masyarakat Barito Selatan (Barsel) yang selama ini belum mendapat perhatian serius, mulai dari masalah kelistrikan, harga gas elpiji 3 kilogram, hingga akses pasir galian C yang kini semakin sulit dijangkau warga.
Dalam kegiatan Penyerapan Aspirasi Masa Reses di Buntok, Senin (6/10/2025), Sigit yang juga Anggota Komisi VII DPR RI ini menegaskan bahwa dirinya telah menyiapkan langkah konkret melalui koordinasi lintas lembaga, termasuk PLN, Pertamina Patra Niaga, dan dinas teknis provinsi, untuk mencari solusi cepat dan terukur.
“Saya akan kawal langsung keluhan warga Barsel, terutama soal listrik desa dan harga gas 3 kilogram yang makin memberatkan masyarakat. Ini bukan sekadar janji, tapi komitmen untuk mewujudkan keadilan energi di daerah,” ujar Sigit tegas di hadapan warga yang memenuhi Balai Pertemuan di Buntok.
Warga Antusias: Dari Mabuan hingga Hilir Seper, Semua Ingin Perubahan Nyata
Kehadiran Sigit disambut antusias oleh masyarakat dari berbagai desa, seperti Mabuan, Muara Ripung, Hilir Seper, hingga Buntok Kota. Dalam sesi dialog terbuka, warga secara terbuka menyampaikan keresahan mereka terhadap mahalnya harga gas elpiji 3 kg yang kini mencapai Rp50.000 per tabung, keterbatasan pemasangan listrik PLN, serta sulitnya mengakses pasir lokal akibat kebijakan pengelolaan galian C di tingkat provinsi.
Sigit menegaskan bahwa permasalahan ini bukan hal kecil, karena menyangkut kebutuhan dasar rakyat. Ia menjelaskan bahwa pihaknya memiliki kuota nasional pemasangan listrik gratis, namun sejauh ini baru terealisasi sebagian kecil.
“Kuota nasional itu diberikan agar masyarakat kurang mampu bisa menikmati listrik gratis berdaya 900 Watt. Saya ingin memastikan hak itu sampai langsung ke rakyat,” jelas Sigit yang saat itu didampingi Ketua Bapemperda DPRD Barsel H. Raden Sudarto dan Anggota DPRD Purliani Thea.
Ia juga meminta para kepala desa untuk segera mendata warga yang layak menerima bantuan listrik gratis, agar penyalurannya bisa tepat sasaran dan tidak berlarut-larut di meja birokrasi.
Baca Juga : Kinerja Pemerintahan Terhambat, 14 OPD di Kotim Belum Punya Kepala Definitif
Gas Elpiji 3 Kg: Subsidi Tak Tepat Sasaran, Warga Menjerit
Masalah harga gas elpiji bersubsidi juga menjadi sorotan utama. Sigit mengaku menerima banyak laporan bahwa harga eceran di lapangan jauh dari ketentuan HET pemerintah. Kondisi ini membuat warga kecil kesulitan memenuhi kebutuhan harian mereka.
“Setiap kali saya reses, keluhan soal gas selalu muncul. Harga naik tanpa alasan jelas. Saya akan segera sampaikan langsung ke Pertamina Patra Niaga untuk menuntut transparansi dan stabilisasi harga. Subsidi harus benar-benar dinikmati rakyat kecil, bukan justru bocor di tengah jalan,” tegas politisi PDI Perjuangan itu.
Akses Pasir Jadi Kendala, Warga Harus Beli dari Luar Daerah
Dalam kunjungan terpisah, Sigit juga menyambangi beberapa desa seperti Tabak Kanilan, Ugang Sayu, Ruhing Raya, Palo Rejo, dan Gagutur di Kecamatan Gunung Bintang Awai. Di sana, para kepala desa mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasir lokal untuk kebutuhan pembangunan rumah maupun infrastruktur desa.
Menurut warga, kebijakan pengelolaan galian C yang berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi justru menyulitkan masyarakat. Akibatnya, warga terpaksa membeli pasir dari luar daerah dengan harga jauh lebih tinggi.
“Kewenangan galian C memang di tingkat provinsi, tapi dampaknya langsung dirasakan warga desa. Ini ironis. Saya akan koordinasikan dengan dinas terkait agar ada regulasi yang memberi ruang bagi masyarakat lokal,” kata Sigit yang saat itu didampingi Anggota DPRD Barsel Ensilawatika Wijaya.
Sinergi Pusat dan Daerah untuk Keadilan Energi dan Pembangunan Merata
Sigit menegaskan bahwa seluruh aspirasi warga Barsel akan dibawa hingga tingkat nasional sebagai bagian dari perjuangan keadilan energi dan pemerataan pembangunan. Menurutnya, pembangunan listrik bukan hanya soal penerangan, tetapi juga simbol kesejahteraan dan kemandirian daerah.
“Saya ingin Barsel dan Kalimantan Tengah sejajar dengan daerah lain. Listrik, gas, pasir — ini bukan soal komoditas, tapi soal kesejahteraan rakyat,” tegas mantan Ketua DPRD Kota Palangka Raya tiga periode itu.
Ia juga menyatakan dukungannya terhadap visi Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan 100 persen desa berlistrik dan kemandirian energi nasional. Menurutnya, langkah itu sejalan dengan agenda pembangunan yang berpihak kepada rakyat kecil.
Akhiri Kunjungan dengan Doa dan Harapan
Sebelum menutup kegiatan reses, Sigit menyempatkan diri berkunjung ke Gereja Katolik Paroki Santo Antonius Maria Claret di Desa Tabak Kanilan. Di sana, ia meninjau langsung pembangunan gereja yang selama ini belum mendapat perhatian dari pemerintah daerah.
“Saya ingin memastikan pembangunan tidak hanya soal infrastruktur, tapi juga menyentuh sisi kemanusiaan dan spiritual masyarakat,” ucapnya.
Warga yang hadir mengaku terharu dan berharap kunjungan ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah nyata untuk membawa perubahan di Barito Selatan.
Harapan Baru untuk Barsel
Melalui reses ini, Sigit K. Yunianto menunjukkan bahwa seorang wakil rakyat tidak hanya hadir untuk mendengar, tetapi juga turun tangan langsung mencari solusi. Komitmennya untuk memperjuangkan hak dasar masyarakat Barsel menjadi bukti nyata bahwa suara rakyat tidak akan berhenti di ruang rapat.
“Ini baru awal. Saya akan terus datang, mendengar, dan berjuang untuk Barsel maju,” pungkasnya.
