Breaking News
Fakta peristiwa aktual yang terjadi di wilayah Indonesia, seperti bencana alam, kecelakaan, atau keputusan politik penting.
BRIMO BRIMO BRIMO BRIMO

Beasiswa Bukit Asam, Mimpi Pemuda Tanjung Enim untuk Kuliah dan Gapai Prestasi Terwujud

BRIMO

Buntok Kota – Beasiswa Bukit Dian Adi Saputra menatap langit dan melihat pesawat melintas. Ia yang saat itu baru berusia 16 tahun hanya bisa membatin, “Kapan ya aku bisa naik pesawat?”

Bagi remaja dari keluarga sederhana di Tanjung Enim, Sumatera Selatan itu, naik pesawat seperti melihat bintang—indah, tapi jauh. Ayahnya bekerja serabutan, ibunya berdagang kecil di pasar. Tapi dibalik keterbatasan itu, Dian punya satu kekuatan: tekad dan mimpi besar.

Jalan Terbuka Lewat Beasiswa

Beasiswa Bukit
Beasiswa Bukit

Setelah lulus SMA tahun 2015, Dian ingin kuliah. Tapi biaya menjadi tembok besar yang sulit ditembus. Sampai akhirnya ia mendengar tentang Program Bidiksiba —bantuan biaya pendidikan dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bagi pelajar dari keluarga prasejahtera di sekitar area operasional perusahaan.

Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia

Dian mengikuti sosialisasi, lalu memberanikan diri mendaftar. Ia memilih kuliah di Politeknik Negeri Malang (Polinema) , jurusan D3 Manajemen Informatika. Tak disangka, ia lulus seleksi. Dan untuk pertama kalinya, impiannya naik pesawat menjadi kenyataan. Tapi itu baru awal.

“Alhamdulillah saya mendapat beasiswa tersebut setelah seleksi yang ketat. Itu pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan,” kenang Dian.

Berprestasi, Bukan Sekadar Kuliah

Di kampus, Dian tidak sekadar kuliah. Dia bersinar. Ia didapuk sebagai Duta Kampus Polinema , Duta Batik Kota Malang , bahkan Duta Politik Kota Malang. Ia menjadikan beasiswa bukan sekedar bantuan finansial, tapi batu loncatan untuk berkembang dan memberi dampak.

“Saya ingin membuktikan bahwa saya tidak kalah dari anak-anak lain. Saya ingin menjadi inspirasi bagi banyak orang,” ujarnya.

Kembali ke Tanjung Enim, Membawa Harapan

Setelah lulus, alih-alih tinggal di kota besar, Dian memilih pulang ke kampung halaman . Ia ingin mendorong anak-anak muda di Tanjung Enim agar tidak menyerah pada keterbatasan.

“Saya ingin adik-adik tahu bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah alasan untuk menyerah. Pendidikan bisa mengubah hidup,” tegasnya.

PTBA dan Misi Memutus Rantai Kemiskinan

Menurut Dedy Saptaria Rosa , VP Sustainability PTBA, Bidiksiba adalah wujud komitmen perusahaan dalam membangun sumber daya manusia lokal.

“Kami ingin memutus rantai kemiskinan lewat pendidikan. Lewat Bidiksiba, siswa dari keluarga prasejahtera mendapat kesempatan kuliah dan meraih masa depan lebih baik,” ujar Dedy.

Sejak tahun 2013 hingga 2024, 367 pelajar dari sekitar wilayah operasional PTBA telah menerima manfaat beasiswa ini. Sebanyak 246 di antaranya telah menjadi alumni dan kini bekerja di berbagai sektor.

Dian dan Anak-anak Langit Lainnya

Kisah Dian bukan hanya tentang naik pesawat, tapi tentang menembus batas . Ia adalah gambaran nyata bahwa dengan kesempatan, keberanian, dan kerja keras , siapa pun bisa meraih langit.

Dan mungkin, saat ini, ada anak lain yang tengah memandangi langit di rumah sakit, bermimpi terbang. Semoga seperti Dian, mereka juga menemukan jalan—dan tidak menyerah pada keadaan.

Klik Disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *